Open Cbox
“Katakanlah, kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.” (QS. Al Kahfi: 109)

ILMU HADIST: Pengertian Hadist

Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat-sifat, keadaan dan himmah nya. Taqrir adalah perbuatan atau keadaan sahabat yang diketahui Rosulullah dan beliau mendiamkannya atau mengisyaratkan sesuatu yang menunjukkan perkenannya atau beliau tidak menunjukkan pengingkarannya.
Himmah adalah hasrat beliau yang belum terealisir, contohnya hadits riwayat Ibnu Abbas : “Dikala Rosulullah saw berpuasa pada hari ‘Asura dan memerintahkan untuk dipuasai, para sahabat menghadap kepada Nabi, mereka berkata : ‘Ya Rasulullah, bahwa hari ini adalah yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani’, Rasulullah menyahuti : ‘Tahun yang akan datang, Insya Allah aku akan berpuasa tanggal sembilan’.” (HR Muslim dan Abu Dawud), tetapi Rasulullah tidak sempat merealisasikannya, disebabkan beliau telah wafat. Menurut Imam Syafi’i bahwa menjalankan himmah itu termasuk sunnah, tetapi Imam Syaukani mengatakan tidak termasuk sunnah karena belum dilaksanakan oleh Rasulullah.




Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi dan para sahabat, jadi setiap hadits termasuk khabar tetapi tidak setiap khabar adalah hadits.
Atsar adalah segala sesuatu yang lebih umum dari hadits dan khabar, yaitu termasuk perkataan tabi’in, tabi’it-tabi’in dan para ulama salaf. Biasanya perkataan yang disandarkan atau berasal dari selain Nabi disebut atsar.
Sunnah adalah Jalan hidup atau kebiasaan yang ditempuh dalam berbuat dan ber’itiqad (berkeyakinan). Dikatakan sunnah Nabi jika itu disyariatkan, ditempuh dan diridloi oleh Nabi.
Hadits Qudsi adalah hadits yang mengandung kalimat langsung perkataan Allah, cirinya dimulai dengan “Allah berkata…”
Perbedaan Hadits Qudsi dengan Al-Qur’an :
a.       Semua lafad ayat-ayat Al-Qur’an adalah mukjizat dan mutawatir, sedang Hadits Qudsi tidak.
b.  Perlakuan terhadap Al-Qur’an -dilarang menyentuhnya bagi yang berhadas kecil, dilarang     membacanya bagi yang ber hadas besar- tidak berlaku bagi Hadits Qudsi.
c.       Membaca Al-Qur’an setiap hurufnya mendatangkan pahala, sedang membaca Hadits Qudsi tidak.
d.   Al-Qur’an semua susunan kata-katanya redaksinya berasal dari Allah, sedangkan Hadits Qudsi redaksi kata-katanya terserah Rasulullah.

    Tulisan Berikut Juga Menarik Untuk Dibaca

    4 komentar:

    Anonim mengatakan...

    bisakah merumuskn khadist gengan sains scra lbih rinci dan agar lbih mudah untuk di fahami , krna klau kt mengetahui nya lbih rinci bisa memudah kn kt untuk memahamainya

    Ainimalia mengatakan...

    Terimakasi atas masukannya. sedang dalam proses belajar... insya Allah... As soos as possible :)

    obat herbal hepatitis mengatakan...

    makasih bangetnih atas penjelasannya mengenai ilmu hadist....

    obat herbal jantung koroner mengatakan...

    ditunggu lagi nih ilmu selanjutnya...

    Posting Komentar

    Terimakasih sudah membaca. Jangan Lupa Kasih Komentar ya...dengan santun dan bijak tentunya.....^_^

    SAHABAT, bukanlah dia yang selalu membenarkan seluruh kata-kata kita...

    SAHABAT adalah ia yang mau mengingatkan ketika kita terlupa...

    Jadi Sahabat SQL Yuk!

    Terima kasih sahabat SQL...... Hak Cipta Milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. SainsalQuran.Com Hanya Mencoba Belajar dan Berbagi Sedikit Dari Ilmu Allah Yang Luas