Open Cbox
“Katakanlah, kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.” (QS. Al Kahfi: 109)

Mengukir Karya Besar Melalui Kesendirian

Apakah Anda sedang sendiri?
Bersiap-siaplah untuk mengukir karya besar.

Kesendirian, keterasingan dan suasana yang sepi sering kali membuat kita merasa bahwa hidup ini tidak berarti apa-apa. Sebagai makhluk sosial sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwa keberadaan orang lain sangat kita butuhkan. Kita bukanlah makhluk individu yang bisa berdiri sendiri. Namun, kesendirian pun kadang kita butuhkan untuk bisa berfikir lebih jernih.

Banyak orang menjadi gila oleh keterasingan mereka karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, namun tidak sedikit orang yang namanya melejit dengan kesendirian. Kesendirian dapat membawa kita pada keterpurukan bahkan membawa kita pada kematian. Tetapi jika kita mampu menyikapi secara bijak kesendirian tersebut dengan terus berfikir, berbuat, berbuat serta berbuat maka apapun yang kita inginkan akan menjadi milik kita. Dan bisa jadi kita menghasilkan sebuah karya besar yang ternyata dibutuhkan oleh orang banyak.
Nah.. inilah hakikat hidup. Kita mampu berbuat dan bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya, yaitu: “Sebaik-baik manusia adalah ia yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Dengan demikian kita mampu mengukir sejarah.
Untuk mengukir karya besar tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan, namun membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh secara lahir mapun batin. Seorang penyair terkenal Jerman, Goethe (1789-1833) menyatakan dalam sebuah syairnya yang indah:
“Sesungguhnya usaha sungguh-sungguh yang lahir dari dalam lubuk jiwa saya, itulah bukti yang amat jelas tentang keabadian. Jika saya telah mencurahkan seluruh hidup saya untuk berkarya, maka adalah merupakan hak atas alam ini, untuk menganugerahi saya wujud baru, setelah kekuatan saya terkuras dan jasad ini tidak lagi memikul beban jiwa.”
Dari manakah kita bisa mengukir karya itu? Tentu saja dimulai dari berfikir yang realistis, positif, bijak, inovatif serta berfikir secara logis dan bukan hanya halusinasi belaka. Sebagian orang memiliki lamunan dan angan-angan yang memberikan harapan dalam tidurnya yang nyenyak, dan cita-cita mereka begitu tampak terang pada saat mereka terjaga. Tujuan dan cita-cita yang jelas serta realistis akan mendorong seseorang melakukan tindakan untuk mewujudkannya. Sebelum melakukan tinakan tersebut dibutuhkan ‘amaliyyah al ‘idariyyah (aktivitas manajerial) sebagai uasaha mewujudkan tujuan tersebut.
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Dr. Akrim Ridha dalam salah bukunya yang berjudul ‘Menjadi Pribadi Sukses’ bahwa aktifitas manajerial (perencanaan) memiliki definisi sebagai:
  • Takhthit (perencanaan, strategi)
  • Tandzim (pengorganisasian, penyusunan)
  • Tawjih (pengarahan atau orientasi)
  • Riqobah (pengawasan, evaluasi)
Apabila perencanaan tersebut telah matang maka tindakan riil yang sepatutnya dilaksanakan adalah berbuat sesuai dengan pemikiran dan perencanaan. Orang yang berjiwa besar adalah dia yang mampu melakukan tindakan dengan segera dan tidak menghambur-hamburkan waktu hanya dengan berfikir tanpa berbuat. Dalam berbuat dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh disertai keuletan dan kesabaran.
Keyakinan kita akan hasil terbaik harus benar-benar ditanamkan. Namun apabila kenyataan (hasil) tidak seindah mimpi kita, satu hal yang perlu diingat bahwa ‘kekecewaan bukanlah naungan kesedihan’ tapi hanyalah bagian dari kehidupan. Dan tidak layak apabila hidup kita menjadi terpuruk hanya dengan sebuah kegagalan. Sebagaimana yang sering diungkapkan oleh da’i kita, Aa Gym bahwa ‘Allah menilai proses dan bukan hasil’. Kalaupun hasil tidak bisa kita nikmati di dunia, insya Allah Allah akan memberi balasan lebih baik untuk kita di akhirat nanti. Sikap paling bijak untuk kita lakukan adalah jangan pernah lelah untuk menghadapi berjuta kebisuan dan teka-teki kehidupan yang akan selalu menyapa dengan terus berfikir, berbuat, berbuat dan berbuat meskipun kita berada pada keterasingan.
Jadi, janganlah takut meskipun dalam kesendirian demi mengukir sejarah dan menghasilkan karya besar. Justru kesendirian akan membantu kita untuk berfikir lebih jernih.... ^^

Tulisan Berikut Juga Menarik Untuk Dibaca

1 komentar:

Aini Sastra mengatakan...

Terima kasih artikelnya menarik

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jangan Lupa Kasih Komentar ya...dengan santun dan bijak tentunya.....^_^

SAHABAT, bukanlah dia yang selalu membenarkan seluruh kata-kata kita...

SAHABAT adalah ia yang mau mengingatkan ketika kita terlupa...

Jadi Sahabat SQL Yuk!

Terima kasih sahabat SQL...... Hak Cipta Milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. SainsalQuran.Com Hanya Mencoba Belajar dan Berbagi Sedikit Dari Ilmu Allah Yang Luas